Teluk Gurita dan Patung Bunda Maria, Objek Wisata di NTT
Wilayah Nusa Tenggara Timur NTT menawarkan potensi wisata alam yang sangat besar. Salah satu contohnya adalah Octopus Bay yang terletak di dekat Atambua. Sebelum kawasan ini berganti nama menjadi Kuit Namon, teluk ini dikenal sebagai pelabuhan penting bagi peradaban kuno. Secara harfiah berarti Teluk Gurita, pelabuhan ini dapat diakses melalui jalur darat dan laut. Ini fitur perairan tenang dengan bukit-bukit di daerah sekitarnya. Teluk ini terletak di Kabupaten Kakuluk Mesak Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Di masa lalu, para pedagang dari berbagai negara melabuhkan kapalnya di Octopus Bay untuk membeli kayu cendana dan damar. Dipercaya bahwa kapal dagang Jepang yang berlabuh di Octopus Bay dililit oleh gurita raksasa. Makhluk itu dilaporkan menarik kapal dagang Spanyol dan awaknya ke bawah air, akhirnya memfosilkan kejadian di dasar teluk.
Warga NTT menjual oleh-oleh seperti patung yang terbuat dari kayu cendana dengan madu asli serta jagung bakar di Octopus Bay. Mereka juga menjual sembilan permen akar dan alat tangkap tepi pantai. Pantai Teluk Gurita di dekatnya juga memberikan kesempatan untuk memancing di pantai. Anda bisa menggunakan perahu untuk memancing di Danau Konkas yang terhubung langsung dengan Teluk Gurita. Orang-orang dari NTT juga memiliki stan penjualan jagung bakar yang terletak di sekitar teluk.
Patung Bunda Maria di Teluk Gurita Menjadi Objek Wisata
Patung Perawan Maria yang terletak di Teluk Gurita sering dikunjungi warga Kabupaten Belu tempat sembahyang umat Katolik. Patung ini juga menjadi daya tarik wisata warga Atambua Belu, Nusa Tenggara Timur.
Patung Bunda Maria merupakan objek wisata paling populer di Kabupaten Belu setelah dibangun oleh Pemerintah Daerah. Itu juga salah satu patung Bunda Maria terbesar di Atambua Belu, Nusa Tenggara Timur. Banyak peziarah ke patung ini juga berdoa ketika mereka berkunjung.
Patung Perawan Maria Belu merupakan kebanggaan umat Katolik kota tersebut. Hampir setiap wisatawan yang berkunjung ke kota ini berasal dari luar daerah Belu termasuk pengunjung dari negara tetangga Timor Leste, Kupang, TTS, Malaka, dan TTU. Yosep Manek Un, tokoh adat Belu mengungkapkan, jumlah wisatawan terus meningkat hingga saat ini. Pengunjung ini memiliki jumlah yang miring; mereka datang dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada turis dari Belu.
Jumlah pengunjung tempat ini meningkat pesat sejak 24 Desember 2019. Kini jumlahnya sudah mencapai 20.000 lebih. Selain itu, banyak orang dari luar daerah termasuk anggota suku Belu datang untuk memberikan penghormatan.
Patung raksasa itu dibangun di Octopus Bay, yang merupakan tempat wisata bagi penduduk lokal dan wisatawan. Untuk mencapai patung tersebut membutuhkan perjalanan 30 menit dengan angkutan umum atau kendaraan pribadi.
Tidak ada akomodasi yang disediakan di lokasi wisata Teluk Gurita Atambua, namun anda bisa menginap di kota Atambua jika menjelajahi daerah sekitarnya. Teluk Gurita berjarak sekitar 20 kilometer dari kota lebih jauh dari pilihan akomodasi lain yang disediakan di sekitar lokasi ini. Naik ojek biayanya sekitar Rp 15.000 per orang. Anda juga bisa menggunakan transportasi umum dengan biaya sekitar Rp 15.000 per orang. Bepergian dari satu ujung negeri ke ujung lainnya menghabiskan biaya sekitar 25.000 rupiah per orang atau setara dengan perjalanan dengan mobil sekitar Rp. 250.000 per kendaraan.