BudayaSejarahYogyakarta

Tapak Tilas Sejarah Makam Raja-Raja Mataram

Sultan Agung, mantan penguasa Kerajaan Mataram Islam, membangun Kompleks Makam raja-raja mataram Imogiri di puncak Gunung Merak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (1613 M-1646 M).
Nama Pajimatan mengacu pada kompleks pemakaman ini.

Tapak Tilas Sejarah Makan Raja-Raja Mataram
Sumber Foto: Google

Ungkapan “Pajimatan” yang mengandung makna tempat pusaka berasal dari kata “jimat” yang berarti pusaka. Seorang raja yang pertama kali dimakamkan di kompleks ini menjadi leluhur dan pewaris dinasti Kerajaan Mataram dalam kerangka monarki Kerajaan Mataram Islam, Sultan Agung.

Terjadi beberapa perbedaan batas geografis pada tahun 1755, yaitu setelah Perjanjian Giyanti yang membagi Kerajaan Mataram menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Posisi Kompleks Pemakaman Imogiri Pajimatan sebagai Pusaka Suci kedua kerajaan tidak terpengaruh oleh hal ini. Baik Kasunanan Surakarta maupun Kesultanan Yogyakarta berkewajiban memelihara kompleks makam tersebut dan memiliki hak yang sama untuk itu.

Tiga kelompok utama dipisahkan di dalam Kompleks Pemakaman Imogiri, dan disusun dari barat ke timur.

Ada tiga kompleks:

  • Kedhaton Sutan Agungan dan Kedhaton Pakubuwanan adalah dua kedhaton yang membentuk kelompok makam Raja Mataram Islam.
  • Tiga kedhaton Kedhaton Kasuwargan, Kedhaton Besiyaran, dan Kedhaton Saptarengga membentuk kelompok makam Kesultanan Yogyakarta.
  • Tiga kedhaton Kedhaton Bagusan, Kedhaton Astana Luhur, dan Kedhaton Girimulya membentuk Kelompok Makam Raja-Raja Kesunanan Surakarta.

Apa yang menarik dari makam raja-raja di Imogiri?

Di Ginirejo Imogiri, Kabupaten Bantul, terdapat kompleks makam para raja Mataram dan keluarganya yang dikenal dengan nama Makam Imogiri. Makam yang merupakan bagian dari keraton kesultanan ini didirikan antara tahun 1632 hingga 1640M oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo, Sultan Mataram ketiga dan keturunan Panembahan Senopati, Raja Mataram pertama.

Ini dapat digunakan tidak hanya untuk penelitian sejarah tetapi juga untuk ziarah. Makam Imogiri adalah tujuan wisata populer karena alasan sejarah dan agama, berfungsi sebagai situs ziarah. Ritual pembersihan “nuras” Padasan Kong Enceh dilakukan di makam ini pada bulan Suro penanggalan Jawa.

Berapa biaya masuk ke Makam Raja Imogiri?

Tidak apa-apa, cukup tanda tangani buku tamu dan berikan kontribusi tulus kepada penjaga pemakaman.

Kapan waktu yang ideal untuk melihat makam kerajaan Imogiri?

  • Minggu, 10 pagi hingga 13 malam. WIB
  • Senin, mulai pukul 10:00 hingga 12:00 WIB
  • 10 pagi hingga 13 malam. WIB
  • Hari pertama dan kedelapan Syawal: 10:00–12:00 WIB
  • 10 pagi hingga 13 malam. WIB, 10 Besar/Dzulhijah

Bagaimana jalan menuju makam raja Imogiri?

Lurus ke selatan menyusuri jalan Imogiri Timur dari terminal Giwangan. Pertigaan kecamatan Imogiri terletak setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit atau 20 kilometer lalu belok kiri (timur) di pertigaan dan terus lurus.

Makam raja Imogiri dikelilingi oleh pemberitahuan parkir mobil sekitar satu kilometer.