Museum Adityawarman Dekat Dengan Sejarah Indonesia
Orang yang bepergian dan berlibur tidak hanya mengunjungi gunung, gua, pantai, atau tempat wisata alam lainnya. Terkadang orang harus menebus tamasya sejarah melalui kunjungan ke museum. Mengunjungi museum memberi wisatawan sejarah perasaan khusus ketika mereka menggabungkan pengalaman mereka dengan belajar lebih banyak tentang sejarah. Saat mereka menggabungkan pengalaman belajar ini dengan membayangkan apa yang terjadi di masa lalu, orang bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan dampaknya terhadap mereka.
Beberapa artefak sejarah yang ada di Museum Adityawarman antara lain peninggalan budaya Minangkabau seperti Rumah Gadang. Museum budaya ini terletak di Provinsi Sumatera Barat, di Jalan Diponegoro No. 10 belakang barak dekat Padang Barat. Sebagai lembaga budaya, museum ini melestarikan dan merekam sejarah Minangkabau. Orang yang ingin belajar lebih banyak tentang Minangkabau harus berkunjung ke museum ini saat bepergian ke Padang.
Banyak rumah di Minangkabau memiliki arsitektur yang khas. Salah satu contohnya adalah Rumah Baanjuang yang menyimpan beras atau hasil bumi lainnya untuk nantinya digunakan pada acara-acara adat. Terlihat juga pada gambar ini Rangkong Sibayau-bayau — salah satu dari empat jenis burung yang ditemukan di Minangkabau — yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi atau hasil bumi lainnya.
Museum Adityawarman memiliki dua lantai ruang pameran permanen. Mereka sering menyelenggarakan pameran dengan pameran yang berubah.
Orang Minangkabau memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang berasal dari zaman prasejarah. Banyak pameran berbeda dapat ditemukan di Museum Adityawarman, yang merupakan salah satu museum terpenting bagi budaya mereka. Nama museum ini dipilih dari raja Malayapura abad ke-14 Adityawarman. Dipilih juga karena muncul setelah Kerajaan Majapahit yang diperintah oleh seorang raja Minangkabau pada abad ke-14.
Ada banyak koleksi di museum ini. Beberapa kategori koleksi berisi yang utama: biologi, arkeologi, keramik, seni rupa, geologi, heraldik/numismatik dan filologi. Kategori lain termasuk teknologi, sejarah, etnografi dan heraldik/numismatik. Di dalam museum juga terdapat banyak benda purbakala, seperti duplikat arca Bhairawa dan arca Amoghapasa dari Kerajaan Dharmasraya. Banyak isi museum yang sulit dikategorikan; Inilah mengapa orang sering menyebut museum sebagai taman mini dengan ciri khas Sumatera Barat.
Museum Adtyawarman yang terbuka menampilkan sekitar 100 tanaman berbeda, berkat lokasinya di lahan seluas 2,5 hektar yang dipenuhi dengan tanaman obat dan tanaman hias hidup. Museum saat ini buka setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 21:30 hingga 18:00. Museum buka antara jam 8 pagi dan 11 malam pada hari Jumat; selain itu, buka antara pukul 14:00 dan 16:00 pada hari Senin.
Taman Melati adalah nama sebuah taman yang terletak di Kota Padang yang dulunya merupakan tempat berkumpulnya masyarakat. Pemerintah kolonial Belanda pernah mendirikan tugu di sini yang disebut Monumen Micheils. Namun, ketika Jepang menduduki Padang, mereka menghancurkan bangunan ini dan menyita besi yang digunakan untuk membangunnya.