Museum D’topeng Wisata Seni di Malang
Untuk mencegah kepunahan, keanekaragaman budaya Indonesia yang kaya harus dijaga. Museum merupakan salah satu lokasi yang pernah menjadi sarana utama perlindungan budaya masyarakat. Kenyataannya, sudah banyak lembaga-lembaga yang memegang seni rupa baik modern maupun kuno. Museum D’topeng adalah salah satunya yang terbilang masih segar dan berkembang menjadi tempat wisata di Malang yang sangat disukai. Yuk simak informasi selengkapnya bersama!
Informasi Museum Negeri D’topeng
Anda harus memiliki pengetahuan tentang Museum Kerajaan D’topeng jika Anda pernah berkunjung ke Museum Malang Angkut. Seperti namanya, museum ini menyimpan berbagai koleksi topeng dari negara-negara tua Indonesia. Reno Halsamer, seorang kolektor seni asal Surabaya, meresmikan pameran ini untuk masyarakat umum pada tahun 2014.
Saat Anda memasukinya, Anda akan melihat berbagai set kostum yang saat ini mencakup 2000 item. Dari abad ke-18 hingga ke-20, koleksinya dibuat. Disebutkan, koleksi topeng tersebut sebelumnya telah dimanfaatkan untuk hadiah pertunjukan atau upacara keagamaan di berbagai pura di Jawa dan Bali.
Atraksi di Museum Kerajaan D’topeng
Objek wisata Malang ini menampilkan koleksi artefak kuno dan magis lainnya selain topeng dari seluruh pulau, termasuk ratusan keris, patung golek, patung kematian, patung Tao-Tao Toraja, dan Al-Qur’an yang berusia 400 tahun. Di sini, koleksi topeng disimpan dalam wadah kaca dan dijaga agar tetap bersih.
Sejak 20 tahun lalu, kolektor Reno Halsamer telah mengumpulkan artefak tersebut. Singgasana Singaraja dari Bali dan monumen kesuburan dari Lombok adalah dua set yang cukup langka. Tugu Tao-Tao dari daerah Sulawesi merupakan salah satu kelompok yang paling awal hadir. Orang Toraja menganggap sosok itu sebagai penunggu makam.
Koleksi ini disusun sebagai berikut untuk informasi lebih lanjut:
Kamar Jawa Timur memamerkan keragaman seni dan budaya Indonesia dengan memamerkan barang-barang yang tak terhitung jumlahnya dari seluruh negeri.
Saat memasuki museum untuk kedua kalinya, Anda akan melihat berbagai pameran yang sedikit berbeda, antara lain batik, tembikar, kain, patung, lukisan, patung, mainan, dan senjata tradisional dari seluruh Indonesia.
Tingkat terendah museum Kerajaan D’topeng mencakup kelompok artefak budaya leluhur yang menunjukkan keragaman budaya melalui kepribadian mereka yang unik.
Fasilitas Museum Negeri D’topeng
Selain memiliki berbagai pajangan yang menarik, Museum Kerajaan D’topeng juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Buatlah tempat parkir yang luas dengan akses mudah ke tempat makan, kamar mandi, tempat istirahat, dan ruang meditasi. Pengunjung tidak perlu membuang waktu mencari fasilitas ini di luar pameran dengan cara ini.
Biaya tiket masuk dan waktu yang tersedia
Museum Kerajaan D’topeng dapat diakses mulai pukul 12.00 hingga 20.00. Biaya pass adalah Rp 50.000 selama seminggu (Senin sampai Kamis) dan Rp 75.000 pada akhir pekan dan hari libur nasional.
Karena masih dekat dengan Museum Angkut, kamu bahkan bisa membeli pass di sana seharga Rp60.000 selama seminggu dan Rp85.000 di akhir pekan.
Jalan menuju Museum Kerajaan D’topeng
Anda bisa mendekati Museum Kerajaan D’topeng dari sejumlah lokasi. Hanya membutuhkan waktu 15 menit berjalan kaki dari pusat kota Batu ke pameran D’topeng Kingdom. Jika Anda datang dari Kota Malang, pertimbangkan untuk menaiki kereta api tujuan Stasiun Kota Baru.
Kemudian, jika Anda memilih pergi ke Malang dengan pesawat, Anda bisa melakukannya dari Jakarta, Balikpapan, Denpasar, dan Malang. Bagi Anda yang lebih memilih untuk menyewa kendaraan sepanjang hari, biayanya adalah Rp 400.000.