Keindahan Danau Laut Tinggal Yang Bersejarah
Karena Dinas Pariwisata Sumbar salah mengolah keindahan alam Kabupaten Pasaman Barat sehingga tetap tersembunyi bagi pengunjung. Daerah ini memiliki banyak pemandangan alam yang indah seperti pegunungan, pantai, dan air terjun.
Di puncak Gunung Malintang, atau Gunung Bendera, terdapat Danau Laut Tinggal, sebuah keajaiban alam yang jarang diketahui orang. Danau ini terletak sekitar 1900 meter di atas permukaan laut. Desa Sitobu terletak di dekat Gunung Malintang yang merupakan sebuah danau berwarna biru kehijauan di kawasan Sitobu Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Kedua lokasi tersebut berada di Provinsi Sumatera Utara dan secara administratif termasuk dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Danau Laut Tinggal merupakan objek wisata alam yang terkenal di Kecamatan Gunung Tuleh kawasan Nagari Rabi Jonggor. Letaknya di Jorong Sitabu yang kurang dikenal oleh masyarakat umum. Namun, pecinta alam akrab dengan Danau Laut Live karena merupakan lokasi banyak ekspedisi dan perjalanan besar.
Danau yang terletak di antara dua puncak yang menjulang: Gunung Malintang dan Gunung Bendera. Danau Laut Tinggal juga memiliki puncak bukit dengan ketinggian satu mil. Danau Laut Tinggal memiliki keliling kurang lebih 3 kilometer dan memiliki warna air yang biru kehijauan.
Tidak ada hewan atau ikan yang hidup di danau, karena tingkat pH air danau yang rendah. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa pH Danau Huron adalah 2 Ph. Ini berarti kita tidak dapat mengkonsumsi air danau apapun.
Dari Desa Sitabu, jalan melewati jembatan bambu yang dibuat oleh warga Aek Pangijo. Saat kita melewati jembatan, kita bisa melihat air terjun di sebelah kiri kita.
Karena banjir bandang yang dahsyat pada tahun 90-an, Simpang Lolo disebut sebagai kampung pemukiman. Itu juga disebut desa dengan rumah karena bencana alam ini.
Singkat Sejarah Danau Laut Tinggal
Menanggapi pertemuan tersebut, penduduk desa Simpang Lolo pindah dari desa mereka dan hanya satu keluarga yang tersisa: keluarga Raja (yang mengacu pada anggota masyarakat yang dituakan).Raja tinggal bersama menantu, cucu, dan istrinya di sebuah rumah dekat pasar petani tempat mereka menjual hasil bumi.
Kita akan menyeberangi sungai menggunakan jembatan yang menghubungkan Simpang Lolo ke Aek Sumariam. Setelah menyeberangi sungai, kita akan menemukan desa lain di seberang. Di sana, kita hanya akan menemukan rumah yang bisa kita tinggali karena semua penghuninya pindah ke lokasi yang lebih aman.
Danau Laut, sebuah danau sekitar dua mil dari Aek Sumariam, merupakan tujuan populer bagi pecinta alam yang menggunakan Mata Air Panas Sopan sebagai bagian dari proses penyembuhan mereka. Selain itu, banyak warga sekitar yang memanfaatkan mata air ini untuk pengobatan sementara.
Kami harus berjalan satu hari penuh lagi setelah meninggalkan Mata Air Panas Sosopan sebelum mencapai Danau Laut Hidup. Sepanjang jalan, kita tidak akan menemukan mata air. Sebagai gantinya, kita akan menemukan Mata Air Panas Sosopan sebelum Danau Laut Hidup.
Setelah melewati rangkaian medan berbukit dan bergunung, kita tidak lagi harus berhadapan dengan kekurangan air bersih di perut kita. Saat kami mendekati Danau Parima, sungai kecil di dekatnya menyediakan akses mudah ke air danau yang dapat diminum.
Perjalanan dari Kota Padang ke Desa Sitabu memakan waktu 6 jam dengan kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Sulit untuk bepergian ke Desa Sitabu dengan transportasi umum, karena sulit menemukannya di daerah tersebut. Disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi saat melakukan perjalanan antara kedua lokasi tersebut.
Sebelum sampai di Desa Sitabu, terlebih dahulu kami harus berbicara dengan kepala desa Jorong, karena belum ada struktur kepengurusan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Jarak antara Danau Laut dengan danau kurang lebih 20 kilometer. Artinya, perjalanan ke Danau Laut mengharuskan peserta untuk mempersiapkan perjalanan panjang. Selain itu, peserta harus terbiasa dengan medan yang mereka rencanakan untuk dilalui. Penting untuk memprioritaskan keselamatan saat melakukan perjalanan apa pun.