Wisata Alam

Danau Sano Nggoang, Danau Kawah Terbesar

Danau Sano Nggoang merupakan danau belerang yang terletak di ketinggian 757 mdpl.  Danau Sano Nggoang memiliki keliling 2,5 kilometer yang ukurannya sama dengan puncak Gunung Wae Sano di sudut barat daya Pulau Flores. Danau ini terletak di Distrik Sano Nggoang, yang mencakup tiga desa di tiga pulau berbeda Wae Sano, Pulau Nuncung, dan Sano Nggoang.

Danau Sano Nggoang terbentuk dari kaldera bekas letusan gunung berapi Gunung Sano Nggoang. Ini berisi batuan vulkanik tua dari gunung yang tertua di daerah sekitarnya. Fitur Danau Sano Nggoang yang paling jelas adalah breksi tuf yang bergantian, andesit, andesit basaltik, dan tuf yang berubah.

Danau Sano Nggoang

Menurut ESIA, kedalaman Danau Sano Nggoang sekitar 40 hingga 90 meter. Titik terdalamnya berada di tengah danau yang berada 90 meter di bawah permukaan. Ini menjadikannya salah satu danau terdalam di dunia. Survei mengungkapkan pH rendah Danau Sano Nggoang kurang dari 3 dan bau belerang yang menyengat di sekitar danau.  Hal ini membuat pengunjung danau tidak menghirup atau mandi di air. Laporan ESIA dari AMDAL PT SMI menyebutkan bahwa Danau Sano Nggoang merupakan danau kawah belerang.

Danau Sano Nggoang mengelilingi pusat Gunung Wae Sano yang terletak di sudut barat daya Pulau Flores. Danau ini memiliki diameter 2,5 kilometer,  terletak di pulau yang terpisah dari bagian Flores lainnya. Tiga desa terletak di pulau itu: Pulau Nuncung, Desa Wae Sano, dan Sano Nggoang. Danau ini semakin dalam hingga maksimal 500 meter, menjadikannya danau vulkanik terbesar dan terdalam yang terletak di Indonesia Timur. Danau Sano Nggoang konon menjadi satu-satunya ekosistem di dunia yang menampilkan ekosistem danau yang unik. Ini adalah danau terdalam di dunia dengan ekosistem yang benar-benar unik.

Danau dan sekitarnya seluas 5500 hektar adalah hutan lindung. Ini karena hutan masih ada di daerah tersebut;  itu hanya hutan lindung yang lebih besar. Ada beberapa spesies burung unik yang hidup di danau seperti gagak flores dan monarki flores asli dari lokasi ini.

Hadirnya Legenda Danau

Danau Sano Nggoang

Legenda Danau adalah istilah yang mengacu pada Legenda Danau. Legenda ini diceritakan di Danau Superior dan memiliki banyak variasi. Danau Sano Nggoang merupakan objek wisata di bagian barat Pulau Flores.  Terletak di Kabupaten Danau Manggarai, yang berada di bagian barat pulau.  Tidak ada dokumen yang menyatakan bahwa danau sudah ada sebelum manusia hidup di bumi. Maximus menyatakan bahwa hanya legenda yang bisa dikatakan tentang keberadaan danau. Seseorang hidup sebagai orang buta dan orang lumpuh di dekatnya.  Keduanya tinggal di kandang kecil sekitar 50 meter jauhnya. Pria lumpuh itu baru saja menyalakan api di tungku; rekannya yang buta tidak memiliki api.

Orang buta tidak bisa meminta atau mentransfer api. Orang buta tidak bisa membawa obor untuk dirinya sendiri. Dia malah mengirim anjingnya untuk mengambil bantuan dari gubuk orang lumpuh itu. Orang Buta mengikat pantat anjing itu ke ekornya sambil memanggil anjingnya.  Dia ingin anjingnya berlari menuju gubuknya, karena masih menyala dari api yang diikatkan ke ekornya. Bulu anjing itu hangus saat dia berlari. Dia melolong ketakutan dan lepas kendali saat dia bergerak zig-zag. Orang yang lemah dan buta menganggap kejang-kejangnya lucu.

Danau Sano Nggoang

Dua orang berdiri bersebelahan, meminta nasi kering ketika seorang lelaki tua bernama Mpo Tae mendekati mereka. Mereka berdua berbicara serempak saat melakukannya. Mpo Tae menghujamkan tombaknya ke tanah, menciptakan aliran yang membanjiri daerah sekitarnya hingga Danau Sano Nggoang terbentuk. Dia menceritakan peristiwa itu. Danau Sano Nggoang memiliki banyak batuan vulkanik tua sebagai sumbernya. Menurut Badrudin drr (1994), ini adalah batuan tertua di daerah tersebut. Danau Sano Nggoang terbentuk setelah Gunung Sano Nggoang meletus;  itu adalah depresi yang disebabkan oleh batu yang terletak di bawahnya.

Batuan ini menampilkan breksi tuf teralterasi bergantian, andesit, andesit basaltik, dan tuf teralterasi.  Ciri yang paling mencolok dari material ini adalah penjajaran keempat jenis batuan tersebut. Danau Wae Sano memiliki sebuah pulau kecil di sebelah barat dekat tepinya yang disebut Pulau Nuncung. Nama pulau ini juga merupakan nama bagian paling barat Danau Wae Sano yang disebut sebagai Nggoang. Nama Danau Wae Sano juga pernah dipakai untuk 2 kota di kabupaten yang sama.