BogorMakanan

5 Menu Takjil Unik Khas Jawa Barat

Sumber : Google

Bagi para pemburu takjil, Ramadhan selalu menjadi waktu yang indah sepanjang tahun. Alasannya karena ada banyak jenis masakan yang bisa diakses pada waktu yang hanya terjadi sebulan sekali sepanjang tahun. Mulai dari rasa asin, gurih, hingga manis. 

Orang-orang di Jawa Barat selalu bersemangat untuk berburu atau menyiapkan makanan unik untuk berbuka puasa. Dengan reputasi cita rasa yang khas, takjil Ramadhan tradisional di provinsi berpenduduk 50 juta jiwa ini terkenal beragam dan memiliki keistimewaan tersendiri. 

Kue Awug merupakan menu takjil pertama dan sangat disukai oleh masyarakat Jawa Barat. Karena memiliki menu berbuka puasa yang lengkap, kue yang terbuat dari tepung beras dan gula aren ini sangat disukai sepanjang bulan Ramadan.

Kue Awug

Sumber : Google

Tepung beras, gula aren (gula merah), kelapa parut, dan daun pandan menjadi bahan utama kue awug. Kue yang masih satu keluarga dengan kue putu ini dibuat dengan cara mengukus tepung beras, gula merah, dan pandan di dalam tumpeng (wadah) yang berbentuk kerucut. 

Daerah Bandung dan Garut sering memiliki permintaan kue awug yang tinggi. Mengingat kedua lokasi ini berada di dataran tinggi, maka makanan yang memiliki rasa manis agak gurih ini cocok untuk berbuka puasa.

Jalakotek

Sumber : Google

Cemilan selanjutnya adalah jalakotek. Mirip dengan risol goreng, namun lebih renyah dan dilengkapi dengan tahu, ini adalah menu takjilnya. Masyarakat di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sangat menyukainya. 

Takjil Jalakotek khas Majalengka memiliki kulit yang terdiri dari campuran tepung terigu dan tepung tapioka di atasnya (aci). Tahu dan wortelnya ditumis, dan bentuknya mirip pastel. Seringkali, warga Majalengka membumbui dengan garam dan merica sebagai pelengkap.

Sakoteng

Sumber : Google

Kabupaten Garut juga menawarkan kuliner takjil unik bernama Sakoteng selain Kue Awug. Berbeda dengan Sakoteng khas yang kita jumpai. Hidangan Garut yang umum ini tidak memiliki saus jahe. 

Saat Ramadhan tiba, sajian takjil ini selalu menjadi pusat perhatian. Apalagi jika dihidangkan saat berbuka puasa. Menurut Liputan6, takjil sakoteng dibuat dari pati yang menyerupai agar-agar dan memiliki rasa yang enak serta tekstur yang kenyal. 

Selain itu, masakan tradisional Garuti ini memiliki kualitas tertentu yang membuatnya menarik untuk disajikan saat berbuka puasa. Ini memiliki warna-warna cerah. 

Jiwel

Sumber : Google

Kue Jiwel juga menjadi menu takjil Tatar Sunda selanjutnya. Makanan ini khas karena warna dasarnya adalah pigmen hitam alami yang dihasilkan saat batang padi kering dibakar. Bahan dasar kue ini adalah singkong yang dipadukan dengan kelapa parut dan gula putih sebagai tambahan khas kue tradisional Parahiyangan.

Rakicak

Sumber : Google

Rakicak adalah menu takjil terakhir. Kue rakicak hidangan takjil dibuat dari beras ketan, serutan kelapa, gula merah, dan gula putih ditambah santan kental yang gurih. 

Disajikan dengan kuah gula merah yang kental, perpaduan gurihnya santan, dan taburan kelapa di atasnya. Kue yang tidak biasa ini dibuat mirip dengan memasak nasi. Ade, penjual menu takjil, mengaku kue rakicak menjadi salah satu menu pilihan pelanggan saat mencari takjil. 

Ia mengklaim kue ini memiliki cita rasa yang lengkap mulai asin dari parutan kelapa hingga gurih dari santannya, sehingga cocok untuk takjil (buka puasa).