Makanan

4 Makanan Khas Maumere

4 Makanan Khas Maumere

Apa yang tersirat di benak kalian ketika mendengar kata Maumere? Pasti kalian langsung bernyanyi kan di dalam hati hahaha. Mimin kali ini berkesempatan mengunjungi Maumere. Belum banyak orang yang menyadari bahwa Maumere memiliki pesona keindahan alam, kekayaan biota laut, dan warisan budaya. Banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi disini guys, salah satunya Bukit Nilo. Jika kalian berada di bukit ini, kalian bisa melihat kota Maumere yang terbentang di tepi laut Flores dan spot terbaik di Maumere untuk meyaksikan sunrise guys. Untungnya mimin bakal nginap dan berangkat besok pagi dari sini, bisa dong buat nyaksiin sunrise dari Bukit Nilo, hmmm so excited! Trus kira-kira apa aja ya yang jadi makanan khas Maumere? Penasaran? Mimin juga penasaran nih, yuk kita liat bareng-bareng!

1 . Kasuami

kasuami

Singgah ke salah satu pondok makan yang menyajikan Kasuami yaitu makanan pokok masyarakat Maumere. Bentuknya kerucut dan terbuat dari singkong yang dihaluskan. Masyarakat sini mengonsumsi Kasuami sebagai makanan pokok karena ceritanya dahulu kala desanya tidak bisa ditumbuhin tanaman padi. Tapi ga semua kok guys, beberapa juga mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok, tapi Kasuami sebagai makanan khas ga hilang dari hati masyarakatnya. Ada juga disajikan lauk dan sayuran untuk pendamping Kasuami. Tekstur Kasuami ini cukup lembut guys. Ga tau perasaan mimin aja atau gimana tapi Kasuami ini tuh cepat mengenyangkannya, jadi buat yang lagi diet pasti senang deh kalau dikasih Kasuami hahaha. Wajib dicicipi jika singgah ke Maumere ya guys!

2 . Wogi

wogi

Seperti yang tadi udah kita bahas, Maumere merupakan daerah yang memiliki kekayaan biota laut. Salah satunya ada Ikan Se. Ikan ini adalah ikan yang langka. Biasanya masyarakat Maumere mengolah Ikan Se dengan diawetkan menggunakan garam dan air laut. Biasanya Ikan Se yang udah diawetkan dimasukkan ke dalam botol dan diberi nama Wogi. Kali ini mimin berkesempatan mencicipi Wogi, Ikan Se yang udah diawetkan tadi. Ikan ini dihidangkan bersama dengan sambal dan daun kemangi. Rasanya gurih dan nikmat sekali guys. Kurang lebih seperti ikan asin gitu deh guys. Wogi ini dijual per botol dengan harga 50 ribu per botolnya. Kalian ga bakal nyesal kalau membeli Wogi karena Wogi ini tahan sampai bertahun. Penasaran sama rasanya? Yuk cobain kalau datang ke Maumere ya!

3 . Lekun

lekun

Beralih ke makanan manis yaitu Lekun. Lekun terbuat dari campuran beras biasa dan ketan hitam lalu digiling dan dicampur dengan air, gula aren dan santan. Lalu untuk proses memasaknya cukup unik guys, menggunakan bambu, kurang lebih seperti membuat lemang ya guys. Mimin bisa menyaksikan sendiri proses membuat Lekun ini karena kebetulan ada warga sini yang sedang membuat Lekun di halaman rumahnya yaudah deh mimin mampir. Untung banget kan, mimin dibagi satu bambu Lekun. Udah dijelasin cara bikinnya, dikasih liat langsung proses buatnya eh dibagi juga ternyata hahaha. Mimin juga dikasih segelas kopi hitam untuk pendamping Lekun ini. Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang manis dan gurih, ga heran kalau Lekun ini menjadi makanan favorit disini. Tertarik mencoba guys? Lekun ini juga bisa kalian temui di toko-toko yang menjual oleh-oleh di Maumere. So, jangan lupa dibeli ya guys!

4 . Lawar

lawar

Di sebelah rumah warga yang tadi lagi masak Lekun, ternyata ada seorang ibu-ibu yang lagi masak juga guys, waktu mimin datangi ternyata ibu ini sedang masak Lawar. Lawar ini mirip dengan urap. Bahan utamanya adalah daun singkong yang dicampur dengan bumbu-bumbu pada umumnya lalu ditambah dengan kelapa parut. Ibu ini juga memasak pisang rebus dan untuk pendamping menyantap Lawar ini. Biasanya kata ibu ini, ada juga tambahan ikan bakar dan singkong rebus tapi karena ibu ini bikin Lawar buat jadi cemilan, yasudah jadi si ibu hanya masak pisang rebus aja. Rasanya memang mirip dengan urap guys namun yang membuat berbeda adalah penggunaan daun kemangi pada Lawar ini dan pisang rebus sebagai pendampingnya. Tertarik mencoba Lawar khas Maumere guys? Yuk, liburan kesini dan jangan lupa cicipi Lawar ya!