Pura Besakih : Pura Terbesar Umat Hindu di Bali

Pura Besakih adalah salah satu pura terkenal di Bali yang terletak di desa Besakih, kabupaten Karangasem. Dalam kompleks pura ini terdiri dari satu pura pusat dan 18 pura pendamping. Pura ini dipercaya sebagai tempat menerima wahyu dari Tuhan dan menjadi pusat seluruh kegiatan pura di Bali. Pura Penataran Agung adalah pura terbesar di dalam kompleks ini dan menampilkan 3 arca dewa yaitu Brahmana, Wisnu, dan Siwa. Banyak hal menarik yang bisa ditemukan dan dipelajari saat berkunjung ke Pura Besakih untuk menambah wawasan.

Sejarah Pembangunan Pura Besakih

Pura Besakih merupakan salah satu pura yang sangat terkenal di Bali, namun tidak ada catatan yang pasti mengenai pembangunannya. Hanya terdapat sebuah pondasi batu di Pura Penataran Agung yang memiliki kemiripan dengan pura yang dibangun pada zaman megalitikum 2000 tahun yang lalu. Namun para peneliti hanya dapat menetapkan bahwa pura ini telah digunakan sejak tahun 1284. Pura ini telah menjadi pura kerajaan pada abad ke-15 dan menjadi salah satu tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi saat berkunjung ke Bali. Beberapa hal yang menarik dalam pura ini seperti pondasi batu, sejarah panjang, serta digunakan sebagai pura kerajaan. Jadi tidak lengkap jika Anda tidak mengunjungi Pura Besakih saat berkunjung ke Bali.

Pura Besakih dibangun pada tahun 1284 oleh Rsi Markandeya, seorang pemuka agama Hindu keturunan India. Rsi Markandeya membangun Pura Besakih setelah mendengar suara gaib saat bermeditasi di Dataran Tinggi Dieng. Ia dan pengikutnya pun melewati hutan di Jawa untuk sampai ke pulau Bali. Konon, pada saat itu belum terdapat selat Bali seperti sekarang, karena pulau Jawa dan Bali masih menjadi satu dan belum terpisah oleh lautan. Karena panjangnya pulau yang kita sebut sekarang dengan sebutan pulau Jawa dan pulau Bali, maka pulau ini diberi nama pulau Dawa yang artinya pulau panjang.

Pura Besakih merupakan salah satu pura paling penting dan terkenal di Bali, dan menjadi tempat persembahyangan utama bagi umat Hindu di pulau tersebut. Namun, banyak peninggalan megalitik yang ditemukan di kompleks Pura Besakih, seperti menhir, tahta batu, dan struktur teras pyramid, menunjukkan bahwa Pura Besakih berasal dari zaman yang sangat tua, jauh sebelum adanya pengaruh agama Hindu. Hal ini menambah daya tarik Pura Besakih sebagai tempat wisata, selain keindahannya juga karena terdekat dengan beberapa tempat wisata lain yang populer di Bali, seperti Taman Bunga Edelweis dan Taman Jinja Bali (Taman unik yang menggunakan konsep ala Jepang).

Selain itu, pengelolaan kawasan Pura Besakih juga dilakukan dengan meningkatkan fasilitas yang ada, seperti fasilitas parkir, toilet, dan fasilitas lainnya yang dapat memudahkan pengunjung dalam berwisata. Pemerintah juga sedang bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat melalui pariwisata. Dengan peningkatan fasilitas dan pengelolaan yang baik, diharapkan kawasan Pura Besakih dapat terus menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal di Bali.