Coban Srengenge Wisata Alam di Malang
Boleh dibilang wabah COVID-19 yang merebak di seluruh Indonesia sejak Maret lalu, menjadi ujian bagi kita semua untuk membatasi waktu yang dihabiskan di luar rumah jika tidak benar-benar diperlukan. Terlepas dari berbagai keuntungan dan kerugian dari masalah pandemi ini, saya lebih memilih untuk mematuhi pedoman dengan tetap di rumah.
Saya masih mengerjakan tugas akhir saya ketika pandemi dimulai, yang sulit bagi saya. Bersamaan dengan godaan untuk tetap tinggal di dalam, saya harus bersiap untuk tinggal di dalam rumah selama berbulan-bulan bahkan hanya keluar rumah saat benar-benar perlu, seperti saat membeli minimarket, pergi ke apotek, atau menyelesaikan administrasi kampus.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah diterapkan, bahkan di kota tempat saya tinggal sekarang, meski hanya satu minggu. Jadi, meski di masa New Normal, saya masih cukup was-was untuk keluar rumah begitu saja karena situasinya baru berangsur-angsur membaik.
Namun ada saatnya saya merasa benar-benar tersesat, bosan, dan putus asa, seperti manusia gua yang berada dalam kegelapan untuk sementara waktu. Saya telah tinggal di rumah selama sekitar 5 bulan sebelum saya berani keluar pada bulan Agustus tahun lalu.
Kali ini, saya tidak ingin mengunjungi tujuan wisata populer sebaliknya, saya ingin bersantai dengan menikmati kesejukan alam. Akhirnya tanpa perencanaan khusus dan agak asal-asalan, saya dan teman saya pergi ke Coban Srengenge.
Latar belakang Coban Srengenge
Tentu saja, saya menghindari akhir pekan dan hari libur karena saya tidak ingin menghabiskan waktu hanya untuk menghindari keramaian. Tentu saja, saya memilih hari kerja untuk pergi ke sana karena saya masih harus mengikuti prinsip Social Distancing.
Karena jaraknya yang dekat dengan rumah saya hanya dua jam berkendara perjalanan ke situs Coban Srengenge cukup mudah dan cepat. Untungnya, saya tidak perlu memaksakan diri untuk melihat pemandangan yang sulit karena jalan dan medannya mudah dinavigasi.
Area dan Arah Menuju Coban Srengenge
Desa Tirtomarto, Kec. Ampelgading, Kab. Miskin adalah rumah bagi Coban Srengenge. Kita hanya perlu mengambil jalan protokol ke Kec. Ampelgading menuju ke sana. Juga, jika Anda mengikuti petunjuk Google Maps, lokasinya cukup jelas.
Karena manajemen yang efisien dari tujuan wisata ini, arah juga mudah diakses. Alhasil, tidak perlu khawatir tersesat.
Harga tiket masuk Coban Srengenge
Harga tiket masuk Coban Srengenge hanya Rp. 3.000 per orang, yang sangat rendah. Biaya sebesar Rp. 5.000 juga dikenakan untuk sepeda motor. Jadi, total biaya tiket untuk dua pengendara sepeda motor adalah sekitar Rp. 12.000,-. Murah, ya?
Saya pikir masih ada akses ke konter untuk mobil, Namun tidak ada banyak ruang untuk memarkir mobil ini. Jadi, sebaiknya bawa sepeda motor saja jika ingin ke sini bersama orang lain karena lebih baik dan lebih terjangkau.